Selasa, 15 Mei 2012

Ancaman Serangan Malware Pada Perangkat Mobile

Serangan cyber terhadap perangkat smartphone semakin meningkat. Selain karena makin banyak dipakai orang dan juga sarat dengan segala macam informasi pribadi, namun juga karena penggunanya sendiri yang masih kurang begitu memperhatikan proteksi di smartphone yang digunakannya.

Penjahat cyber punya banyak cara untuk melancarkan aksinya. Bahkan menurut Internet Security Threat Report Volume 7 Symantec, kerentanan mobile meningkat hingga 93 persen pada 2011.

Pertumbuhan perangkat mobile merupakan peluang besar bagi para penjahat cyber. Diungkapkan Director System Engineering Asia South Region Symantec, Raymond Goh, serangan mobile merupakan fokus pembuat malware, sehingga perangkat mobile menjadi sumber baru dari pelanggaran data.

“Kenapa perangkat mobile? Karena saat ini, hampir semua orang memiliki dan menyimpan informasi pribadinya di perangkat mobile,” kata Goh, saat mengungkapkan laporan Internet Security Threat Report Symantec Volume 17 di Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/5/2012).

Ancaman mobile bukan hanya mencuri informasi, tapi juga ‘memata-matai’ dan menjadi salah satu cara untuk menghasilkan uang dengan SMS premium. Maka salah satu cara menghindari serangan malware, Goh menyarankan pengguna perangkat mobile untuk mengunduh aplikasi dari toko aplikasi yang resmi. “Ini untuk menghindari aplikasi jahat, karena ada aplikasi yang bisa mengirimkan SMS premium dengan mengenakan biaya,” tambah Goh.

Di kesempatan yang sama, Technical Consultant Symantec Fransiskus Andi Indromojo, juga mengatakan banyaknya perangkat mobile membuka jalan untuk penjahat cyber. “Munculnya banyak device, seperti iPhone hingga Android, hal itu bisa membuka banyak pintu untuk ancaman mobile,” tuturnya.

Terlebih lagi, kata Fransiskus, saat ini banyak berkeliaran toko aplikasi yang tidak resmi sehingga mendongkrak berkeliarannya ancaman tersebut. “Banyak app store yang tidak resmi, sehingga juga ada aplikasi yang tidak aman. Bahkan praktisi IT saja kadang tidak tahu mana yang aman dan tidak,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, berbagai macam perangkat punya celah untuk disusupi malware sehingga disarankan pada pengguna perangkat mobile untuk waspada. “Segala macam perangkat punya celah atau bisa dikatakan tidak ada yang aman. Karena itu, kita harus lebih aware,” pungkasnya.

Banyak pengguna yang belum terlalu sadar dengan keamanan ponsel karena smartphone dianggap sudah cukup aman dan kebanyakan serangan malware ditujukan ke perangkat mobile berbasis Android. Padahal, kenyataannya tidak demikian, hanya tinggal menunggu waktu saja.

Selain informasi pribadi, data-data seperti nomor kontak dan email rekanan bisnis juga menjadi sasaran empuk pencurian data.

Berikut ini adalah 5 Ancaman Malware di Smartphone yang mungkin akan menyerang ponsel anda:
  1. Trojan perbankan, yang dirancang untuk mengumpulkan informasi perbankan Anda lalu kemudian informasi tersebut digunakan untuk menguras rekening bank Anda.
  2. Malware yang dirancang untuk mengirim pesan teks ke layanan SMS premium tanpa sepengetahuan Anda sehingga tagihan Anda membengkak.
  3. Spyware yang dapat memanen informasi apa saja yang Anda ketikkan. Bahkan dapat merekam percakapan telepon lalu memforwardnya ke hacker.
  4. Kode Quick Response (QR), sebuah kotak hitam-putih yang muncul di segala macam iklan, juga berisiko terhadap keamanan. Sebagai contoh, perusahaan keamanan Internet Kaspersky Lab baru-baru ini melaporkan bahwa mereka telah menemukan kode QR yang terhubung ke pesan teks/website berbahaya.
  5. Jebakan link berbahaya atau penipuan yang meminta Anda untuk memberikan informasi pribadi melalui phishing scam yang diarahkan ke ponsel Anda.
Mulai sekarang, cobalah berpikir dan mencoba untuk menambahkan aplikasi security tambahan untuk menjaga agar anda terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
 
 
sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar