Sebuah virus komputer baru yang disebut-sebut paling canggih ditemukan. Virus yang dijuluki Flame ini dilaporkan ditujukan untuk menyerang beberapa negara di Timur Tengah termasuk Iran, Palestina, Israel, Lebanon, dan Suriah.
Terlacak oleh vendor anti virus Kaspersky, virus ini dinyatakan sangat rumit, 20 kali lipat lebih powerful dibanding program cyberwarfare lain yang telah terdeteksi. Termasuk Stuxnet, virus yang pernah bikin heboh karena menyerang fasilitas nuklir Iran.
Flame adalah attack toolkit yang menggabungkan sifat-sifat backdoor, trojan, dan worm sehingga mampu menggandakan diri lewat jaringan dan media eksternal jika diperintahkan oleh pembuatnya.
Begitu berada dalam komputer, malware ini bisa menjalankan serangkaian kegiatan mata-mata dan pencurian data, termasuk merekam ketikan keyboard, merekam percakapan pengguna lewat mikrofon, serta mengambil screenshot apabila terdapat aplikasi tertentu yang dijalankan, seperti instant messenger dan Outlook.
Data curian hasil memata-matai pengguna tersebut kemudian dikirim ke domain "Control & Command" yang dikendalikan oleh pembuat Flame. Sebuah backdoor juga diciptakan di komputer terinfeksi sehingga kreator malware ini bisa menambahkan fungsi-fungsi spionase lain sesuai kebutuhan.
Karenanya, virus ini hampir dapat dipastikan dibuat pemerintah sebuah negara. Iran sendiri berulangkali menuduh negara barat dan Israel membuat program jahat untuk menyerang mereka. Selain Stuxnet, program jahat lain yang pernah menerjang Iran adalah Duqu.
Cara Flame menginfeksi komputer masih belum diketahui persis, tetapi diperkirakan melalui pemanfaatan sebuah celah keamanan di sistem operasi.
Kapsersky sendiri minta bantuan untuk memahami virus ini. Mereka mengatakan kode virus 20 kali lipat ukuran kebanyakan software program jahat. Virus ini sejatinya sudah beredar sejak 5 tahun lampau dan menginfeksi komputer di Iran, Israel, Sudan, Syria, Libanon, Arab Saudi serta Mesir.
"Jika Flame tidak ditemukan selama lima tahun, kesimpulan logisnya adalah ada operasi lain yang sedang berlangsung yang tidak kami ketahui," kata Roel Schouwenberg, periset sekuriti senior Kaspersky.
Profesor Alan Woodward dari jurusan ilmu komputer University of Surrey membenarkan kerumitan virus Flame. Program jahat ini bisa menggaet informasi dengan mengkopi ketikan di keyboard dan suara orang di sekitar.
Badan PBB yang membantu negara anggota mengamankan pra-sarana nasional mereka mengeluarkan peringatan mengenai risiko yang dapat ditimbulkan.
Marco Obiso, koordinator keamanan cyber untuk Perserikatan Telekomunikasi Internasional PBB, mengatakan hari Selasa pernyataan itu adalah peringatan paling gawat yang pernah mereka keluarkan.
Ia mengatakan pemberitahuan resmi itu akan memberitahu negara-negara anggota virus itu adalah alat spionase paling berbahaya yang dapat digunakan untuk menyerang pra-sarana yang sangat penting, dan menambahkan bahwa ia yakin Flame kemungkinan dibuat untuk kepentingan satu negara.
Pusat Koordinasi Tim Penanggulangan Darurat Komputer Iran memperingatkan bahwa Flame dapat lebih merusak daripada virus Stuxnet tahun 2010, yang menghancurkan beberapa centrifuge yang digunakan untuk program pengolahan nuklir Iran.
Teheran mengatakan hari Selasa pihaknya telah membuat program anti-virus yang mampu melawan virus tadi, yang disebut para pakar komputer senjata cyber yang paling canggih yang belum digunakan.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar